Biografi Robert Budi Hartono, Pengusaha Terkaya Indonesia

profil singkat robert budi hartono pengusaha terkaya indonesia 500x308 » Biografi Robert Budi Hartono, Pengusaha Terkaya Indonesia

Profil Robert Budi Hartono – Apabila Anda melihat daftar orang paling kaya di negara Indonesia berdasarkan versi resmi dari Forbes, maka Anda akan menemukan nama Robert Budi Hartono di urutan pertama. Ya, beliau merupakan seorang yang memiliki karakter serta mampu menunjukkan kemampuannya sebagai seorang pengusaha berbakat sehingga bisa menempati posisi tersebut. Selain sebagai seorang paling kaya, Robert Budi Hartono juga termasuk dalam tokoh bisnis nasional. Tidak tanggung-tanggung, ternyata beliau sudah berhasil menempati posisi terkaya nomor satu di Indonesia untuk beberapa tahun jadi bukan hanya satu tahun saja.

Ketahui biografi dari Robert Budi Hartono

Beliau merupakan seorang dengan keturunan Tionghoa, yang dilahirkan di Kudus provinsi Jawa Tengah tahun 1941, dan merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. R. Budi Hartono memiliki seorang kakak yang bernama asli Oei Hwie Siang.

Keluarga – Sekarang ini, tentu saja beliau sudah memiliki keluarga sendiri, dan mempunyai seorang istri yang cantik bernama Widowati Hartono, biasa dikenal juga dengan nama Giok Hartono. Selain itu, keluarga kecil ini juga sudah mendapat kebahagiaan lengkap dengan hadirnya tiga buah hati (putra semua), dan hingga kini sudah berhasil menamatkan jenjang pendidikannya. Nama anak-anak beliau yaitu Martin Hartono, Victor Hartono dan juga Armand Hartono.

Sepak terjang bapak Robert Budi Hartono dalam jenjang karirnya

Tentu saja, untuk mendapatkan posisi orang terkaya nomor satu di negara Indonesia dari versi Forbes ini beliau tidak mendapatkannya semudah membalikkan tangan bayi, memerlukan perjuangan yang keras juga.

profil singkat robert budi hartono pengusaha terkaya indonesia » Biografi Robert Budi Hartono, Pengusaha Terkaya Indonesia

Tepatnya, pada tahun 1951, merupakan langkah tepat yang dilakukan oleh beliau, untuk mengembangkan Group Djarum yang sudah memiliki modal, ke berbagai sektor investasi yang lain, mulai dari properti, perbankan, multimedia, agrobisnis hingga elektronika. Dengan perkembangan ke berbagai sektor ini, otomatis pendapatan semakin bertambah dan modal atau keuangan dari Group Djarum pun menjadi semakin kuat dan kokoh tidak tergoyahkan. Contohnya, di bidang agribisnis, beliau mempunyai sebuah perkebunan kelapa sawit yang luasnya 65000 hektar, ada di provinsi Kalimantan Barat, dan sudah dimulai dari tahun 2008. Untuk bisnis perkebunan kelapa sawit ini, tanggung jawabnya diserahkan kepada beliau sendiri selaku CEO perusahaan Djarum.

Selain proyek bisnis kelapa sawit yang berukuran sangat luas tersebut, bapak Robert Budi Hartono juga sukses mengembangkan mega proyek Grand Indonesia, selesai di tahun 2008. Proyek raksasa ini meliputi bidang hotel, gedung perkantoran 57 lantai, pusat belanja dan juga apartemen. Di mana, memiliki total nilai investasi 1.3 Triliun rupiah, jumlah yang sangat besar sekali. Tentu saja, penghasilan yang masuk akan berlipat ganda.

Namun yang paling utama dari semua sektor bisnisnya tentu adalah perusahaan Djarum itu sendiri yang terkenal akan produk rokoknya. Produksi dari PT. Djarum dapat mencapai 48 milyar batang rokok per tahunnya atau berarti 20% dari seluruh total produksi nasional. Inilah yang menjadi langkah pembuka bagi Group Djarum untuk bisa melakukan investasi ke berbagai sektor lainnya. Karena, uang yang didapatkan dari penjualan rokok sangatlah fantastis, walaupun tentu saja pajak penghasilan yang dibayarkan juga sangat besar, sehingga juga membantu negara dalam hal investasi secara tidak langsung.

Anda jangan salah, walau mendapatkan warisan perusahaan rokok, tidaklah semudah kelihatannya. Karena beliau harus membangkitkan dari keadaan perusahaan Djarum yang pertama kali diwariskan dalam keadaan terpuruk, sebab baru saja terkena bencana kebakaran serta kondisinya tidak stabil.

Sekian artikel tentang profil Robert Budi Hartono, semoga dapat menginspirasi kita semua!

Comments are closed.